Archive for Juni 2010

Apa Perbedaan IPv4 dan IPv6?

Bali - Sebagai protokol pengalamatan internet generasi baru, IPv6 tentu hadir dengan berbagai kelebihan ketimbang sang pendahulunya, IPv4. Mau tahu apa saja perbedaannya?

Berikut adalah perbedaan antara IPv4 dan IPv6 menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo):

Fitur
IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia.

IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.

Routing
IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop switch.

IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar.

Mobilitas
IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan lain.

IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi.

Keamanan
IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan pada standar IPv4.

IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam standar implementasi IPv6.

Ukuran header
IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header options yang dapat bervariasi.

IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti Identification, Flags, Fragment offset, Header Checksum dan Padding telah dimodifikasi.

Header checksum
IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat lapis ke 3), sehingga menambah delay.

IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara end-to-end. Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai

Fragmentasi
IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa router. Proses menjadi lebih lama lagi apabila ukuran paket data melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket dipecah-pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.

IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Di samping itu, terdapat fitur MTU discovery yang menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari ujung ke ujung.

Configuration
IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara manual.

IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis.

Kualitas Layanan
IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan.

IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang memastikan kualitas layanan. Header traffic class menentukan prioritas pengiriman paket data berdasarkan kebutuhan akan kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi.
Posted by SandelongeZ
Tag :

Ruang Bawah Tanah (bunker) Khusus untuk Menghadapi "Hari Kiamat" Buatan AS

Akhir zaman, Zaman akhir, atau
Kiamat biasanya merujuk
kepada tulisan
eskatologis dalam
ketiga agama
Abrahamik:
Yudaisme, Kristen,
dan Islam . Akhir
zaman seringkali
digambarkan
sebagai suatu masa
yang diwarnai oleh
kesusahan yang
mendahului
kedatangan kembali
dari Mesias yang
telah diramalkan.
Mesias adalah tokoh
yang akan
mengantarkan
datangnya Kerajaan
Allah dan mengakhiri
penderitaan dan
kejahatan. Namun
demikian, gambaran-
gambaran terinci
tentang kejadian ini
tergantung pada
keyakinan masing-
masing yang
dipelajari. Sejumlah
agama dan tradisi
memiliki keyakinan-
keyakinan tentang
Akhir zaman, yang
menghasilkan
beraneka sistem
keyakinan, tradisi,
dan perilaku.
Bunker Khusus Hari
Kiamat
Bagi sebagian orang,
kiamat sudah dekat.
Kepercayaan itulah
yang menginspirasi
suatu perusahaan di
Amerika Serikat (AS)
untuk meraup
untung. Perusahaan
Vivos, yang berbasis
di Kota Del Mar
(California), mengaku
telah menyiapkan
suatu kompleks
ruang bawah tanah
(bunker) khusus
untuk menghadapi
"Hari Kiamat."
Terletak di bawah
gurun Mojave,
bunker itu dirancang
untuk membuat
penghuni aman dari
serangan nuklir dan
bencana alam
sekaligus membuat
mereka tetap
nyaman, seperti
tinggal di rumah.
Itulah sebabnya
kompleks bunker itu
juga dilengkapi
berbagai fasilitas,
mulai dari atrium,
tempat fitness,
hingga penjara .
Setiap bunker akan
dilengkapi dengan
televisi layar datar,
dapur, hingga mesin
cuci.
Robert Vicino,
pemilik perusahaan
Vivos, berencana
membuat kompleks
bunker yang terdiri
dari 132 ruangan di
lahan bawah tanah
seluas 1.208 meter
persegi . Dia mengaku
mendapat ide
berbisnis bunker
setelah mendengar
banyak warga kini
kian khawatir atas
gempa bumi,
terorisme, dan
"2012" - yaitu film
yang mengadaptasi
prediksi suku Maya
bahwa 2012 bakal
menjadi tahun
kiamat. "Saya tidak
ingin
mempromosikan
ketakutan. Namun,
cepat atau lambat,
saya yakin kita bakal
perlu tempat
perlindungan," kata
Vicino, yang juga
berprofesi sebagai
salesman real
estat.
Fasilitas bunker yang
ditawarkan Vivos
menarika minat
warga di tempat-
tempat lain, seperti
Oregon dan Kansas.
Di Kansas, misalnya,
ada seorang insinyur
yang membangun
kondominium bawah
tanah senilai US$1,75
juta .
Vivos sudah
menyiapkan
sejumlah bunker di
kota Barstow, yang
terletak di gurun
Mojave. Untuk
ruangan bunker yang
dapat muat empat
orang, Vivos
menerapkan tarif
pemesanan US$
50.000 (sekitar
Rp.456 juta) . Untuk
pemesanan individu,
setiap orang dewasa
dikenakan tarif US$
5.000 dan anak-anak
US$2.500. Binatang
peliharaan tidak
dipungut biaya.
Wartawan harian
The Los Angeles
Times sudah
berkesempatan
mengunjungi bunker
itu. Namun,
wartawan itu tidak
boleh
mengungkapkan
lokasi persis bunker
di Barstow itu.
Pasalnya, menurut
Vicino, bisa saja
tempatnya langsung
diserbu orang-orang
yang mau masuk
secara gratis bila
datang bencana.
Maka, menurut
Vicino, peminat
harus melakukan
pemesanan terlebih
dahulu.
Steve Kramer,
warga berumur 55
tahun dari San Pedro,
mengaku sudah
membayar
pemesanan sebesar
US$12.500 untuk dia
dan keluarga. Dia pun
sudah menimbun
makanan kering dan
mengajari putranya,
yang berusia 12
tahun, untuk
bersepeda di padang
pasir menuju bunker.
"Kita bukan orang
gila, namun saat-
saat ini merupakan
masa yang
menakutkan," kata
Kramer
Posted by SandelongeZ
Tag :

3 'Jagoan' IT Tanpa Bekal Ijazah

Stefanus Yugo Hindarto - Okezone 

 LONDON - Bagi
sebagian orang ijazah dari perguruan tinggi adalah faktor yang
menentukan kesuksesan di masa depan. Tapi bagi tiga jagoan IT dunia,
ijazah ternyata bukanlah satu-satunya kunci untuk meraih kesuksesan.

Tahukah
anda bila nama-nama besar seperti pendiri Microsoft, Bill Gates,
pendiri Apple Steve Jobs, dan Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg meraih
sukses tanpa berbekal ijazah dari tempat kuliah masing-masing. Demikian
dilansir Xinhua, Selasa (11/5/2010).

Gates bahkan dikenal sebagai
orang paling sukses yang dikeluarkan dari kampusnya di Harvard
University. Suami dari Mellinda ini, masuk Harvard di tahun 1973, tapi
dua tahun kemudian keluar dari kampus dan bersama temannya Paul Allen ia
mendirikan Microsoft.

Pria yang pernah dinobatkan dalam jajaran
pria terkaya dunia selama satu dekade itu, akhirnya mendapat gelar
Doktor Honoris Clausa dari bekas kampusnya di tahun 2007. "Mungkin saya
membawa pengaruh yang buruk," canda Gates.

Jagoan IT berikutnya,
Steve Jobs diketahui drop out dari Reed College. Ia hanya duduk di
kampus tersebut kurang lebih enam bulan. setelah itu ia fokus untuk
mendirikan Apple, neXT Computer dan Pixar. Karya-karyanya telah
mempengaruhi pengembangan dunia komputer di Dunia.

Seolah
mengikuti jejak kakak tingkatnya, pendiri Facebook Mark Zuckerberg juga
meninggalkan bangku kampusnya di Harvard. Tapi situs jejaring
pertemanannya yang dikembangkannya telah membius jutaan orang di dunia
dan menghasilkan uang setidaknya sekira USD4 juta.

Diluar
nama-nama 'jagoan' IT tersebut, juga banyak bintang terkenal yang juga
meraih kesuksesan tanpa berbekal ijazah perguruan tinggi, sebut saja
aktor Tom Hanks, Harisson Ford, Lady Gaga, hingga James Cameron.
(ugo)
Posted by SandelongeZ
Tag :

Popular Post

Contact Online

- Copyright © 24 Jam Anime -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -